Published on May 17th, 2024

Weekly Research #3 — $UNVR

Pada chart emiten $UNVR di weekly timeframe, kita dapat lihat bahwa emiten ini sedang dalam kondisi bearish dan berbentuk downward trend.Telah terjadi pola koreksi cukup dalam secara bertahap dari range harga 3300 (titik support awal) ke area 2650. Pola ini menggambarkan koreksi harga yang terjadi akibat berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi market. Dalam Finance kejadian ini disebut “Black Swan” karena perang timur- tengah berdampak pada orang akan menjual seluruh aset berisiko nya da berlari ke safe haven yaitu USD. Telah terjadi juga kondisi support become resistance pada harga 3300 tersebut. Sehingga secara jangka panjang, belum ada tanda- tanda yang baik untuk membeli dikarenakan kemungkinan masih akan koreksi, walaupun emiten ini sedang undervalued.

Pada chart emiten $UNVR di daily timeframe / timeframe kecil, kita dapat lihat bahwa emiten ini sedang dalam kondisi harga yang cenderung choppy dan berusaha mempertahankan psikologi market di dalam trend harga. Sehingga harga emiten ini hanya bergerak bertahan di kisaran area 2480-2700. Terlihat juga dalam indikator teknikal RSI (Relative Strength Index) berada di angka 41,70 yang sudah mau mendekati area oversold dan area jenuh jual (30). Dalam waktu dekat ada posisi short yang baik untuk trading di sana karena ada potensi untuk koreksi dan kembali ke area 2480 apabila tidak bisa break posisi 2700.

INGAT! Analisa berikut ini adalah hasil pemikiran dan pandangan secara teknikal serta tidak ada ajakan membeli/ menjual suatu emiten tertentu! Selalu DYOR (Do your own research, Happy investing!)

Investment Rating

BUY : Memiliki potensi upside sebesar 10% atau lebih
HOLD : Memiliki potensi range valuasi -10% sampai +10%
SELL : Memiliki potensi downside sebesar 10% atau lebih

Investment Summary

Berdasarkan perhitungan menggunakan relative valuation dengan lima rasio valuasi, yakni price-to-free cash flow, EV/EBITDA, price-to-book value, price-to-earnings, dan price-to-sales dari peers UNVR, sebanyak 4 dari 5 rasio valuasi ada dalam kategori SELL dan hanya satu dalam kategori HOLD. Melalui rasio valuasi EV/EBITDA, terjadi downside sebesar 15.28%. Melalui rasio valuasi P/BV, terjadi downside sebesar 77.45%. Melalui rasio valuasi P/E, terjadi downside sebesar 27.90%. Melalui rasio valuasi P/S, terjadi downside sebesar 17.42% dari harga saat ini per 17 Mei 2024, yakni sebesar Rp Rp2,720. Sementara itu, hanya rasio valuasi P/FCF yang memiliki potensi range valuasi +5.03%.

Financial Analysis

Pada 24 April 2024, UNVR merilis laporan keuangan Q1 2024. Melalui laporan laba rugi, dapat terlihat pada Q1 2024 mengalami perbaikan, baik dari segi revenue, gross profit, operating profit, laba bersih, dan beban bunga atau keuangan. Dengan peningkatan pada Q1, maka ANLZ 2024 pun turut mengalami peningkatan dengan asumsi hasil dalam Q2, Q3, dan Q4 tidak berbeda jauh dari Q1nya. Akan tetapi, jika melihat secara historis melalui EPS, Q1 selalu mencetak angka yang melampaui Q2, Q3, dan Q4 sehingga ANLZ 2024 tidak dapat diandalkan. Dengan demikian, dibutuhkan pemantauan lebih lanjut dalam pergerakan EPS pada kuartal-kuartal setelahnya karena kemungkinan besar akan terjadi penurunan EPS seperti yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya dalam tabel di bawah ini.

Selain itu, melalui laporan neraca perusahaan dapat disimpulkan adanya kinerja positif melalui peningkatan aset dan total ekuitas UNVR. Aset UNVR terus menunjukkan penurunan sejak tahun 2019 hingga 2023 kemarin, akan tetapi terdapat peningkatan sebesar 10,07% pada Q1 2024, dari yang sebelumnya pada 2023 sebesar Rp 16.664 menjadi Rp 18.342. Tidak hanya aset yang meningkat, tapi juga total ekuitas atau modal yang meningkat sebesar 43,27% dibandingkan tahun 2023, yakni dari Rp 3.381 menjadi Rp 4.844.

Melalui laporan arus kas, terdapat CFO (Cash Flow from Operation) yang perlu untuk diperhatikan kelanjutannya karena pada Q1 2024 masih negatif yang mengindikasikan lebih banyak uang yang keluar daripada uang masuk. Dengan demikian, diperlukan adanya pemantauan pada kuartal selanjutnya dengan harapan adanya kenaikan CFO menjadi positif sehingga harga saham dapat turut meningkat. Jika angka hingga Q4 masih negatif atau lebih rendah daripada tahun 2023, harga saham memiliki kecenderungan untuk sulit naik karena tekanan sentimen negatif.

Sementara itu, ROE UNVR mengalami penurunan. Pada 2023, ROE sebesar 142%, tapi ANLZ 2024 hanya sebesar 119,6% saja. Dalam 10 tahun terakhir, ROE UNVR saat ini sedang berada dalam all time low sehingga diperlukan adanya peningkatan pada kuartal berikutnya. Tidak hanya diperlukan peningkatan dari segi ROE, tapi juga segi DER. DER UNVR pada Q1 2024 adalah sebesar 2.79, yakni menyentuh angka di atas 1. Dengan demikian, perusahaan tidak mampu melunasi semua utang jangka panjang menggunakan seluruh ekuitas yang dimiliki ketika jatuh tempo. Akan tetapi, DER pada Q1 2024 sudah membaik karena mengalami penurunan dari yang pada tahun 2023 adalah sebesar 3,93 menjadi 2.79.

Valuation

Metode valuasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode relative valuation dengan lima rasio valuasi, yakni price-to-free cash flow, EV/EBITDA, price-to-book value, price-to-earnings, dan price-to-sales dari peers UNVR. Peers UNVR yang dijadikan bahan pembanding adalah INDF, ICBP, MYOR, NESTLE, dan P&G.

Tabel di atas menunjukkan kelima rasio valuasi untuk masing-masing perusahaan. Masing-masing rasio dalam relative valuation memberikan fair value yang bersifat relatif, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

Fair value UNVR melalui rasio P/S adalah sebesar Rp2,246. Harga ini didapatkan dengan membagi Implied Market Value (Rp 85,693,500,000,000) dengan Shares Outstanding (Rp 38,150,000,000). Harga saat ini adalah sebesar Rp2,710. Dengan demikian, harga UNVR menggunakan rasio P/S saat ini overvalue dengan potensial loss sebesar -17.42%. Perhitungan dengan rasio EV/EBITDA, P/BV, dan P/E juga menghasilkan overvalue.

Sementara itu, hanya satu rasio yang mengimplikasikan saham UNVR undervalued, yakni rasio P/FCF. Fair value menggunakan rasio tersebut adalah sebesar Rp2,857 yang berarti saat ini saham UNVR undervalued dengan potential gain sebesar 4,64%. Akan tetapi, karena hanya satu rasio valuasi dari lima rasio yang dalam kategori HOLD, kategori terbanyak yang dipakai adalah SELL.

Competitive Positioning

Segmen yang berpengaruh paling besar terhadap pendapatan UNVR adalah produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh, yakni sebesar Rp 6,44 triliun pada Q1 2024. Penjualan kedua adalah melalui segmen makanan dan minuman, yakni sebesar Rp 3,63 triliun. Dengan demikian, untuk mengukur competitive positioning digunakan metode menggunakan market share berdasarkan produk perawatan tubuh seperti pasta gigi dan sabun.

Market share pasta gigi menurut data yang diperoleh dari Katadata Insight Center (KIC) pada Maret 2023 adalah sebagai berikut:

UNVR menguasai sebagian besar pangsa pasar di bidang pasta gigi melalui Pepsodent dan CloseUp, yakni sebesar 81,6%. Tidak hanya menguasai di bidang pasta gigi, tapi juga di sabun mandi seperti yang ada pada diagram dan tabel di bawah ini.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Compas Dashboard pada 1 – 15 Mei 2023, diketahui bahwa UNVR menguasai pasar cukup besar, yakni sebesar 23,16% pangsa pasar sabun melalui Lifebuoy, Dove, dan Lux.

Dengan demikian, posisi UNVR di pasar masih kuat, akan tetapi penjualannya hingga saat ini masih belum maksimal dan dapat ditingkatkan lagi, apalagi di tengah gempuran berbagai produk baru, seperti es krim “Aice” yang mengalahkan brand-brand milik UNVR di bidang es krim, seperti Cornetto, Feast, Magnum, Paddle Pop, Populaire, Seru, Viennetta, dan Wall’s. Kompetitor seperti Aice mendapat kategori “Indonesia’s No.1 Ice Cream Brand” menurut survei dari Euromonitor International tahun 2023.

Management Analysis

Konflik di Timur Tengah telah memicu terjadinya aksi boikot karena tuduhan bahwa produk Unilever mendukung Israel. Melalui aksi boikot tersebut, terjadi penurunan penjualan, di mana penurunan terbesar terjadi pada pertengahan bulan November dan Desember 2023. Dapat dilihat dalam laporan keuangan yang dirilis pada 31 Desember 2023, laba bersih pada tahun 2023 turun 10,51% daripada tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2022 yang sebesar Rp 5,36 triliun menjadi Rp 4,8 triliun pada tahun 2023.

Melihat masalah yang menerjang perusahaannya, UNVR memiliki manajemen yang cepat tanggap. Mereka menyadari peran krusial mereka karena Unilever Indonesia memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap induk usaha global, yakni sebesar 4%, sehingga diperlukan adanya perbaikan secara komprehensif. Langkah yang diambil manajemen perusahaan sudah dimulai sejak Q3 tahun 2023. Unilever memulai dengan meluruskan hoax (take down) yang tersebar di masyarakat, kemudian mencari sumber lokasi yang paling terdampak dari hoax, yakni Padang dan Aceh, Tidak hanya berhenti di sana, Unilever menjalin kerja sama dengan komunitas masjid dan menggandeng tokoh agama untuk meredam sentimen negatif masyarakat. Salah satu aksi nyata yang dilakukan adalah melalui inisiasi “Gerakan Masjid Bersih” yang merupakan kolaborasi antara Unilever, Majelis Dewan Masjid Indonesia, Masjid Istiqlal, dan Muhammadiyah. Dengan demikian, dari segi manajemen, UNVR cepat tanggap ketika dihadang masalah. Meski demikian, terdapat perbaikan dalam aset dan total ekuitas pada Q1 2024 dibandingkan dengan tahun 2023.

Conclusion

UNVR mengalami penurunan harga saham pada beberapa tahun terakhir karena harga saat ini overvalued sehingga harga sahamnya semakin bergerak menuju fair value nya. Selain itu, dibutuhkan pemantauan lebih lanjut dalam pergerakan EPS karena terus menurun selama beberapa tahun terakhir. Tidak hanya EPS yang perlu pemantauan lebih lanjut, CFO juga perlu pengawasan lebih lanjut karena pada Q1 2024, hasilnya masih negatif. ROE UNVR saat ini juga sedang berada dalam posisi all time low dalam 10 tahun terakhir sehingga perlu adanya peningkatan pada kuartal berikutnya. Dari DER pada Q1 2024, UNVR telah mengalami penurunan dari yang pada tahun 2023 adalah sebesar 3,93 menjadi 2.79, akan tetapi jumlahnya masih mengkhawatirkan karena di atas 1. Meski demikian, UNVR tetap berusaha mempertahankan kinerja yang positif yang dapat dilihat melalui peningkatan aset, total ekuitas, dan cepat tanggap dalam menghadapi aksi boikot

Disclaimer: Analisis yang dilakukan memiliki tujuan edukasi, bukan rekomendasi jual-beli.

References

[1] Unilever (n.d.). Laporan Keuangan Triwulan 1 2024. Retrieved April 24, 2024. From
https://www.unilever.co.id/files/08d88a68-f46d-4dd8-b7ba-4e05347d919c/unilever-id-q1-2024-final.pdf
[2] Unilever (n.d.). Laporan Tahunan Annual Report 2023 90 Tahun Dedikasi Tumbuh Bersama Negeri. Retrieved May 1, 2024 From. https://www.unilever.co.id/files/92ui5egz/production/c8d0c6cd87755b01da9eeffcf2f94e1b3aff32d9.pdf
[3] Databoks Katadata (Annur, Cindy). Pepsodent, Merek Pasta Gigi yang Paling Sering Digunakan Konsumen Indonesia. Retrieved March 24, 2023, from
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/24/pepsodent-merek-pasta-gigi yang-paling-sering-digunakan-konsumen-indonesia
[4] Compas Dashboard (Semara, Nimas). Compas Data Market Insight: 10 Top Brand Sabun Mandi yang Ampuh Bersihkan Penjualan di Shopee & Tokopedia. From
https://compas.co.id/article/brand-sabun-mandi/
[5] Aice (n.d). Euromonitor: Aice Menangkan Indonesia’s No.1 Ice Cream Brand. Retrieved 24 November 2023 from https://aice.co.id/euromonitor-aice-menangkan-indonesias-no1-ice-cream-brand
[6] Investasi kontan (Rahmana, Aulia). Aksi Boikot Produk Berdampak Bagi Kinerja, Begini Strategi Unilever Indonesia (UNVR). Retrieved 7 Februari 2024 from https://investasi.kontan.co.id/news/aksi-boikot-produk-berdampak-bagi-kinerja-begini-strategi-unilever-indonesia-unvr

Written by:

Asset Management Division

Leonardus Weinardi Bryant Lie

weinardi.bryant@ui.ac.id

Investment Studies Division

Helsy Amelia

helsey.amelia@ui.ac.id

Published by:

Operation and Infrastructure Division

Adhimas Arbita Naufal

adhimas.arbita@ui.ac.id